RSS

tell the world that you`re ...

tell the world that you`re ...
a strong person. talk louder, feel deeper. yes, you can!!

ini cerita perjuanganku, mana cerita perjuanganmu????


Rabu, 5 Juni 2013 malam hari,
dan...
Kamis 6 Juni 2013 dini hari...
dua hari yang nggak akan pernah saya lupakan seumur hidup.

kenapa??

well, jadi begini...

setelah dari pagi dibuat galau karena bingung mau pulang jam berapa setelah sebelumnya siang hari jam 13.00 WIB setelah selesai kuliah sudah berada di dalam bus untuk pulang, namun nyatanya sampai jam 19.00 WIB saya masih duduk-duduk imut di kamar kosan baru saya tercinta.

dibuat menunggu sama @candratriutomo yang masih rapat inventaris yang entahlah karena apa lamanya gak nanggung-nanggung.

akhirnya, setelah beberapa menit kemudian...
datanglah sesosok yang sedari tadi ditunggu-tunggu.
siapa?

ya @candratriutomo.

tanpa menunggu lebih lama lagi,
tanpa ba-bi-bu lebih lama lagi, kamipun segera bergegas meninggalkan kosan baru saya dan berlenggang cantik menyusuri jalanan tembalang malam itu menuju stasiun.

actually, everything is alright.

tapi kelancaran perjalanan imut kita, tiba-tiba saja motor candra menepi dan berhenti dengan tiba-tiba.

" Kenapa Candra?!" tanya saya saat mendekati motor Candra dan melihat Candra justru turun dari motor dan menyusuri jalan yang sebelumnya dilaluinya.

" Kunci motornya jatuh," jawab Suj yang kebetulan sedari tadi di belakang Candra.
"MAIGATTTTT?!!!" hanya itu yang bisa saya ucapkan.

nggak perlu waktu lebih lama sih buat nyari si kunci yang dengan anggunnya jatuh tak terduga.

kemudian, kamipun segera melanjutkan perjalanan.

sampai pada daerah tugu muda.
sudah sangat jelas terlihat sih dari papan jalan yang memberikan petunjuk bahwa stasiun seharusnya belok ke kanan.
namun kali ini candra yang memang berada di depan justru lurus saja hingga daerah kalibanteng. ya karena kita berasumsi bahwa mungkin candra tengah mencari jalan alternatif yang mungkin saja lebih dekat or anything else, ya kita diam dan ikut saja.
kita sama sekali nggak pernah menyangka kalau ternyata candra lupa jalan.
"MAIGATTTTT?!!!" hanya itu yang bisa saya ucapkan buat candra.

dan setelah kesalahan jalan yang sangat fantastis itu,
kamipun berhasil menemukan secercah harapan,
kamipun akhirnya berhasil menemukan ujung jalan yang indah,
STASIUN PONCOL.

tak berapa lama setelah selesai parkir motor, kamipun melihat jadwal pemberangkatan kereta hari itu.
dan, disana saya sama sekali tidak menemukan jadwal pemberangkatan menuju Madiun atau bahkan Solo sekalipun.

namun akhirnya setelah bertanya, ternyata masih ada kereta menuju Madiun pukul 21.30 WIB
wahhhhh... betapa bahagianya diri ini... (lebay..)

namun ternyata setelah mengantri di loket 3, dengan sangat terpaksa saya harus membatalkan pembelian tiket tersebut.
hal ini dikarenakan harga tiket yang sama sekali di luar dugaan saya.
saya baru tersadar dengan nominal harga tersebut setelah membuka dompet dan melihat isinya benar-benar "cukup" hanya untuk tiket kereta saja, sama sekali tidak ada lebihnya.

dan setelah cukup berdebat dengan para pengawal setia saya (ada putri, elis, suj, candra, dan apri)
dan tentunya setelah mendapatkan beragam respon dari mereka dan tentunya...
setelah mendapatkan bekal bolpoin gel kenko biru dari suj,
sayapun akhirnya memutuskan untuk lebih baik pulang dengan bus saja.
tentu saja hal ini cukup mendapatkan protes keras dari mereka.

dengan perasaaan sangat tidak enak, saya dengan ditemani orang-orang luar biasa itu menuju terminal.

sampai disana, saya mendapatkan info bahwa bus selanjutnya akan tiba satu jam kemudian.
"MAIGATTTTT?!!!" hanya itu yang bisa saya ucapkan dalam hati.

tak beberapa lama kemudian setelah membelikan apri secangkir kopi, bus menuju solopun tiba.
perasaan takut, was-was, khawatir, dan tak menentu sejak awal karena perjalanan dengan bus malam hari (karena semua ini baru pertama kalinya untuk saya),
semua perasaan itu perlahan musnah, perlahan menghilang saat mengetahui orang-orang yang satu bus dengan saya.

kenapa?
men... satu gerombolan taruna angkatan laut.
hahahaha

" hati-hati di jalan ya, nduk... ntar kalo udah nyampek SMS," begitu kira-kira kata Elis di SMS.

" salamin yang di belakangmu semuanya ya... hati-hati... kamu dijamin aman." kata Suj.

" salamin satu-satu yang di belakangmu dong. itu yang belakang boleh di bawa pulang satu. kamu dijamin aman di antara orang-orang kece tadi." nah kalo yang ini kata Candra,

" selamat sampai tujuan," yang ini sih kata Apri.

" pokoknya hati-hati. tenang aja..." ini kata Putri.

hehehehe

dalam perjalanan, saya hanya bisa tidur karena dalam keadaan malam yang gelap seperti itu memangnya apa yang mau saya lihat.
saya sempat beberapa kali terbangun karena menyadari ada sebuah tas yang entah sengaja atau tidak telah berada di atas pundak saya, berat.., ya lumayan lah, lumayan buat tidur saya terganggu.
atau mungkin juga saat saya harus terpaksa bangun karena menyadari ada sebuah karung yang entah isinya apa berada di atas kepala saya.
karena menyadari barang itu adalah milik seorang kakek tua, maka saya membiarkannya saja.
mungkin hal ini karena terlalu banyaknya penumpang yang naik padahal kapasitas bus sudah tidak memungkinkan lagi.

setelah beberapa jam dalam perjalanan, bus yang saya tumpangi pun tiba di terminal solo.
satu hal yang saat itu sangat saya syukuri, yaitu untungnya saya terbangun.
coba kalau tidak, entah saya sudah berada dimana.

dan setelah menemukan bus menuju Madiun, saya kembali melanjutkan perjalanan.

namun...
satu hal yang seharusnya tidak lagi saya lakukan.
saat sudah tiba di terminal Madiun, saya tidak sadar dan masih saja melanjutkan tidur saya.

hingga saat bus berhenti di depan terminal madiun, saya dibangunkan oleh sang kondektur bus, the devil!!!! i hate him!!!
" mbak, kamu turun mana?" ucapnya saat membangunkan saya,
ya dengan muka polos lugu baru bangun tidur saya hanya menjawab, " Madiun, Pak."
" Madiun? wah, kamu keenakan tidur ya mbak? ini udah di jombang." kata bapak itu.
WHATTTTTTTTTTTT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
MAIGATTTTT?!!!!
JOMBANG????!!!!!!!!!!!

entahlah, saya kemudian hanya bisa terdiam tak bisa bergerak.
diam mematung dengan perasaan hati tak menentu dan mata yang berusaha menahan air mata agar tak menetes.
apa yang akan saya lakukan, apa yang harus saya perbuat kalau saya sekarang benar-benar ada di jombang dan bukan madiun???
namun akhirnya datanglah seorang bapak-bapak dan menenangkan saya, ya meskipun nada bicaranya terdengar kasar, namun kalimatnya saat itu begitu membuat saya tenang.
" ya ini Madiun, mbak. itu kalo nggak percaya, lihat terminalnya,"
ya ampun....
rasanya setelah mendengar kalimat itu...
lemassss....
legaaaa....
pengen nangis..

akhirnya setelah bus yang sebelumnya saya naiki itu pergi, saya dengan penampilan yang berantakan berdiri menahan dingin di pinggir jalan menunggu bus ke ponorogo.
dan kemudian tak berapa lama kemudian datanglah sebuah bus.
" pak, ini ke ponorogo?" tanya saya dengan setengah teriak karena beradu dengan suara mesin bus yang memang cukup "mengganggu telinga saya"
" iya. iya... ayo naik!!" begitu kata bapaknya.
dan kemudian saya naik.

satu kesalahan saya yang seharusnya saya sadari itu saat lihat arah bus itu datang.
MAIGATTTTT?!!!

hingga kemudian datanglah seseorang yang meminta uang karcis pada saya.
dia datang dan menanyakan tujuan saya.
ya tentu saja dengan nada setengah letih dan ngantuk saya menjawab, "PONOROGO,"
namun respon yang diberikannya sekali lagi membuat saya terkejut bukan main hari itu.
" ini arah Surabaya mbak, bukan Madiun..." kata bapak itu dengan setengan tertawa.
malu, pasti.
seketika orang-orang di dalam bus melihat saya dengan pandangan sinis.
sekali lagi saya harus menahan malu dan menahan air mata.

hingga kemudian bapak yang meminta karcis pada saya itu melaporkan hal itu pada sopir dan satu kawannya yang lain. kalimat keras yang kembali membuat orang-orang melihat saya lagi.

tangan saya yang kemudian bergetar, hanya bisa memainkan tali tas yang sebelumnya putus saat saya menunggu bus di depan terminal Madiun, hanya diam dan menunggu mukjizat datang menyelamatkan saya.

hingga akhirnya saya diturunkan di depan pasar Caruban yang lumayan sepi.
setelah mereka (bapak-bapak yang tadi bicara keras pada saya) memberikan petunjuk saya harus turun dimana dan naik bus apa ke ponorogo, mereka menghentikan bus dan sayapun turun.

sendiri.
takut.
khawatir.
dan pengen nangis.

dan memang akhirnya saya menangis saat Bapak menelepon dan menanyakan saya sudah sampai mana.
Ya Allah... Save me, please...
itu yang senantiasa saya ucapkan dalam hati.

dan kemudian datanglah seoorang bapak tukang ojek datang menghampiri saya menanyakan arah tujuan saya, dan disanalah saya berusaha menceritakan kronologi ceritanya bagaimana saya bisa terdampar disana sendirian.
dengan baik hatinya, dengan mengesampingkan pekerjaannya, entah mungkin dia merasa kasihan pada saya, dengan perasaan tulus bapak itu bersedia mencarikan saya bus menuju ponorogo. lama memang kami harus menunggu bus itu datang.
hingga kemudian bus itu datang, dan bapak itu menyuruh saya berlari sebelum saya ditinggalkan bus itu.
dengan setengah tenaga yang saya punya, saya berlari.
dan satu hal yang saya lupa, saya lupa menanyakan siapa nama bapak itu.
dan satu hal, saya lupa mengucapkan terima kasih.
tapi apapun itu, dan bagaimana itu, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada anda.
meski saya tahu mungkin anda tidak bisa membaca tulisan saya ini, tapi saya berharap anda dan keluarga diberikan kehidupan yang senantiasa cukup dan selalu dalam lindungan Allah.

berada dalam bus menuju ponorogo, perasaan saya kembali tenang.
dan untuk mengantisipasi segala hal buruk, saya berusaha untuk tidak tidur.
hanya berani memejamkan mata saat berhenti di lampu merah saja dan kemudian membuka mata saat lampu hijau kembali menyala.

namun ternyata perjuangan saya saat itu belum berakhir,

saya sama sekali tidak menyangka kalau pada akhirnya saya harus dipaksa turun dari dalam bus dikarenakan bus yang saya tumpangi mogok.
alhasil saya kemudian harus oper ke bus lain yang...
yang sama sekalli tidak sebanding dengan harga yang saya bayarkan sebelumnya.

bus kecil yang tidak ber AC yang akhirnya menemani perjalanan saya kemudian.
belum, semuanya belum begitu saja berakhir.

di dalam bus yang memang sempit, saya harus berdesakan dengan orang-orang yang sebelumnya satu bus dengan saya.
berdiri.
dengan tangan kanan menahan tas yang talinya sudah putus satu, dan tangan kiri menahan kado pernikahan untuk sahabat saya. dengan secuil tangan saya yang renta saya hanya bisa berpegangan pada pintu bus yang kadang harus bergerak karena terbawa angin.
hingga saya harus dimarahi oleh ibu-ibu karena tangan saya yang tengah berpegangan pada pintu ternyata menghalangi jalannya,
MAIGATTTTT?!!!

dan akhirnya, setelah beribu perjuangan tersebut, sayapun tiba di bumi reyog ponorogo.
alhamdulillah...

ini cerita perjuanganku buat pulang, dan semuanya dilalui dengan senang hati karena semuanya terjadi `for the first time`

lalu, mana cerita perjuangan kamu?????

journey to Wungkalan \m/


capek... banget.
tapi juga seneng dan gak terlupakan.

prepare semuanya dari subuh, mulai dari misscall @candratriutomo supaya dia gak bangun kesiangan hingga harus menerjang gerimis di pagi hari, semuanya dilewati demi Wungkalan.

dapet jarkom pertama jam 6.30 hingga kemudian dapet jarkom susulan jam 8.30.
bete? pasti.
kecewa? banget.
kesannya seperti seenaknya sendiri, mempermainkan orang-orang yang sudah datang tepat waktu.
jelas ini merugikan banyak orang.

belum lagi saat harus saling menunggu satu sama lain, alhasil pukul 10,30an rombongan baru berangkat.

dari pertama berangkat, dalam hati udah seneng banget.
tapi sama sekali gak nyangka kalo akan seseneng itu.

perjalanan dengan motor ditempuh selama kurang lebih selama 3 jam.
melewati jalanan yang luar biasa "indahnya" seperti roller coaster.
naik, turun, naik, dan kemudian turun lagi.

belum lagi dalam perjalanan menuju lokasi disuguhi dengan pemandangan yang amat sangat indahnya.
d kanan dan kiri ada hamparan hijauan dengan pohon-pohon yang entah apa namanya, menjulang tinggi sekali. dan lebih indahnya lagi adalah pohon-pohon itu serempak sedikit miring, menambah nilai keindahannya. sayangnya saat itu gak sempet mengambil gambarnya...

tak beberapa jauh dari situ, telihati bentangan bukit dan pegunungan yang indah.

langit, sedikit mendung memang, namun tetap cantik.
bukit dan gunung yang dengan gagahnya menjulang tinggi.
pohon-pohon yang terlihat begitu rindangnya.
kebun-kebun buah naga yang terlihat rapi menarik.
indahnya INDONESIAKU.


gambar dia atas di ambil saat rombongan kami menuju desa Wungkalan. rute ini sengaja di ambil dengan jalan kaki karena memang kondisi yang tidak memungkinkan untuk kendaraan lain menyusuri jalan yang memang berbatu terjal.



ini diambil pas udah di desa Wungkalannya. lihat aja tuh jalan di desanya aja udah naik turun dengan indahnya seperti itu. bisa kebayang dong gimana perjalannya menuju desanya... di bawah kanan dari gambar diri saya, di sanalah sekolah SD desa Wungkalan. satu-satunya sekolah di kawasan tersebut.


ini salah satu jalanan menuju tempat desa Wungkalan. bukan aspal seperti di daerah-daerah lainnya. hanya batuan. batuan.
dan bisa dibayangkan sepanjang perjalanan, hanya jalanan seperti ini saja yang kami temui tidak ada yang lain.


hehehehehehe....

banyak hal yang didapat sepulang dari perjalanan tersebut.
mulai terbayang dan mulai berimajinasi akan seperti apa kegiatan baksos selama 3 hari 2 malam di sana nantinya..

can`t wait for that...
:D

Copyright 2009 it`s my story.... All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates